China memang punya tradisi kuliner yang luhur, tak heran jika dikenal hingga ke seluruh dunia. Tetapi negara ini juga gudangnya makanan ekstrem, antara lain aneka masakan dari daging anjing dan kucing saat Festival Yulin yang menjadi pemberitaan dunia. Tak hanya anjing dan kucing yang digunakan dalam kuliner tradisional China. Katak, laba-laba, keledai hidup, buaya, dan ular juga diolah menjadi masakan yang katanya berkhasiat seperti obat.
Penasaran kuliner ekstrem apa saja yang bisa ditemui di China? Berikut ini beberapa di antaranya.
Gambar di atas adalah sejenis hotpot yang dibuat dari daging anjing di daerah Guilin. Seperti diketahui bersama, konsumsi daging anjing merupakan bagian dari budaya China sejak berabad-abad lalu. Daging anjing dianggap memiliki khasiat obat, antara lain bisa menghangatkan tubuh di musim dingin.
Sebenarnya perdagangan daging anjing untuk kebutuhan konsumsi sudah dilarang oleh pemerintah China. Namun larangan resmi pemerintah tak membuat budaya makan daging anjing luntur. Setiap tahun, jutaan anjing dan kucing diperdagangkan dan disembelih untuk kebutuhan konsumsi. Jumlah ini memuncak saat Festival Yulin di mana warga China berpesta pora dengan menyantap daging anjing dan kucing.
2. Hasma
Potongan makanan serupa jeli putih di dalam gambar adalah hasma, kadang disebut juga harsmar dan hashima. Hasma adalah bahan makanan tradisional China yang terbuat dari saluran rahim katak, terutama katak rumput Asia betina (Rana chensinensis) yang ditangkap menjelang musim semi. Katak seperti ini konon memiliki jaringan lemak tebal yang diperlukan untuk reproduksi saat musim semi.
Hasma banyak diproduksi di daerah Heilongjiang, Jilin. Biasanya saluran rahim katak ini dijual dalam keadaan kering dan sudah dipotong-potong. Teksturnya kenyal seperti jelly jika sudah direndam dalam air, namun masih menyisakan sedikit bau amis. Karena itu biasanya disajikan dengan pepaya atau dijadikan bahan campuran sup manis, dipadukan dengan jujube (sejenis kurma merah khas China), buah lengkeng, atau biji teratai. Hasma biasanya juga menjadi bahan utama San xue Tang atau 'sup tiga salju' yang terdiri dari pir China dan jamur salju.
3. Huo Jia Lu
Menurut Cracked, huo jia lu adalah hidangan asal China yang berarti 'keledai hidup'. Keledai yang masih hidup dipegangi dan diikat kakinya. Kemudian tanpa disembelih terlebih dahulu, daging keledai dipotong-potong dan disajikan.
Ada juga variasi huo jia lu yang lebih kejam, yaitu jiao lu rou. Untuk menyiapkan hidangan ini, keledai dikuliti hidup-hidup, kemudian disiram air mendidih hingga dagingnya matang.
Entah apa alasan di balik metode pengolahan yang kejam ini. Yang pasti, baik huo jia lu maupun jiao lu rou bukan termasuk masakan yang bakal dihidangkan di restoran atau kedai makanan China.
4. Cakar buaya
Hidangan yang satu ini memang lebih mudah dijumpai di Singapura. Tetapi masakan cakar buaya berakar dari kuliner China. Di China sendiri, ada beberapa restoran yang khusus menyajikan hidangan dari daging reptil seperti ular dan buaya.
Menurut Catherine Ling, reporter CNN Travel, kaki buaya memiliki rasa yang luar biasa. Dagingnya seperti perpaduan teripang dan ayam, sementara kulitnya lunak dan lembut seperti agar-agar.
Daging buaya ini dipercaya membawa aneka manfaat untuk kesehatan, antara lain meningkatkan metabolisme, vitalitas, kekebalan, dan gairah seksual. Konon bisa juga menyembuhkan penyakit asma.
5. Laba-laba goreng
Menurut laporan Goats on The Road, laba-laba berukuran besar yang digoreng merupakan jajanan pinggir jalan yang cukup populer di Huangzhou. Laba-laba berukuran besar yang masih utuh ditusuk menggunakan lidi, kemudian digoreng sampai kering.
Tak cuma laba-laba, kalajengking, belalang, kaki seribu, tokek, dan kepting utuh juga dijual dengan cara yang sama. Makanan seperti ini juga bisa dijumpai di pasar jajanan Beijing dan kota-kota lainnya. Berani mencoba?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar